Semarang adalah ibu kotanya Jawa Tengah. Jangan sampai tertukar ya. Soalnya masih banyak yang beranggapan bahwa ibu kota Jawa Tengah itu Jogja. Padahal Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang berbeda dengan Jawa Tengah. Jadi, Semarang inilah yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
Sebagai ibu kota Jawa Tengah, tentu saja ada banyak tempat wisata di Semarang yang ditawarkan oleh pemerintah setempat, termasuk tempat wisata di kota Semarang yang direkomendasikan oleh Blogger.
Supaya lebih kenal dengan kota lumpia ini, mari kita bahas satu persatu tempat wisata populer di kota Semarang yang cocok dengen selera wisata kamu.
02 November 2018
Kuliner-an Semarang
NASI GORENG
Babat merupakan salah satu bagian dari jeroan sapi yang dijadikan banyak olahan makanan di Indonesia, salah satunya adalah nasi goreng babat dan babat gongso khas Semarang ini. Warung Pak Sukarmin merupakan salah satu yang tertua di Semarang. Dibuka sejak tahun 1971, warung sederhana Pak Karmin ini selalu laris diserbu pengunjung. Di sini, babat diolah dengan teknik khusus sehingga tidak lagi berbau ketika disajikan. Babat Pak Karmin juga terkenal empuk dan gurih berkat bumbu rahasia yang diwariskan dari orang tuanya.
Berlokasi di Jl Pemuda (dekat Jembatan Berok), Semarang (cabang Telaga Mas dan Jl Gadjah Mada) dengan harga mulai dari 20 ribu rupiah per porsi.
SEGO AYAM
Jika di Jogja ada nasi gudeg, di Solo ada nasi liwet maka di Semarang ada nasi ayam. Nasi dengan kuah kuning opor ini dilengkapi sayur labu yang manis, suwiran ayam kampung serta telur, tahu dan krecek berbumbu khas. Kamu pun bisa memilih tambahan lauk seperti sate telur, sate usus, dan bagian lain dari ayam seperti dada, paha dan sayap. Bumbu santan dan rempahnya membuat nasi ayam ini menjadi gurih dan tak terelakkan kelezatannya.
Untuk menikmati hidangan istimewa ini, langsung saja menuju ke depot makan Nasi Ayam Bu Wido yang buka mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB setiap harinya.
Berlokasi di Jl Melati Selatan, Brumbungan,Semarang dengan harga terjangkau mulai 10 ribu rupiah per porsi (tanpa tambahan lauk).
BELIBIS GORENG
Olahan bebek dan ayam goreng sudah menjadi hal yang lumrah ditemui di wisata kuliner kota-kota di Indonesia. Namun pernahkah kamu mendengan tentang hidangan olahan burung? Di Warung Pak No ini kamu bisa menemukan berbagai macam olahan burung, salah satunya adalah burung belibis.
Secara tekstur tidak jauh beda dengan ayam, namun lebih empuk karena dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama. Bumbunya pun bervariasi dapat dipilih sesuai selera yang kamu inginkan.
Berlokasi di Jl Sawojajar I no.44 Semarang dengan harga mulai dari 25ribu rupiah per porsi/per ekor.
SEGO PINDANG
Pindang di beberapa daerah merupakan nama sejenis ikan. Berbeda dengan di Semarang, nasi pindang merupakan olahan daging sapi yang dikombinasikan dengan kuah rempah kluwek dan daun melinjo. Secara penampilan, nasi pindang hampir mirip seperti rawon di Jawa Timur, namun tidak terlalu pekat dan lebih terasa segar.
Warung Pak Ndut yang menyajikan hidangan khas Semarang ini juga termasuk yang melegenda karena telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah turun temurun diwariskan hingga generasi keempat. Dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, nasi pindang Pak Ndut selalu ludes diserbu pembeli. Jadi kalau mau cobain, jangan datang terlalu telat ya!
Dengan lokasi di Jl Stadion Selatan (depan Badan Kepegawaian Daerah), Karangkidul, Semarang dengan patokan harga 11 ribu rupiah per porsi.
SATE BUNTEL-PEPES OPOR
Para pecinta kambing wajib mampir ke rumah makan olahan kambing yang sudah berdiri sejak tahun 1945 Sate dan Gule Kambing 29. Banyak menu variatif yang ditawarkan oleh rumah makan spesialis kambing ini, seperti sate buntel dan pepes olor. Sate buntel merupakan sajian daging kambing cacah berbumbu yang dibalut dengan gajih tipis lalu dibakar layaknya sate. Kalau dibayangkan saja sudah bikin ngiler ya. Sedangkan pepes olor terbuat dari sumsum tulang belakang (olor) yang dimasak layaknya pepes. Lezat dan tentunya lebih sehat.
Berlokasi di Jl Letnan Jend. Suprapto no.29,Purwodinatan, Semarang dengan harga Gule mulai dari 30 ribu rupiah per porsi & Sate mulai dari 50 ribu rupiah per porsi.
WEDANG TAHU
Kuliner unik ini sangat pas untuk kamu yang sedang berburu minuman hangat dan menyegarkan. Wedang tahu terbuat dari campuran gula jawa, jahe dan kembang tahu yang berasal dari sari kedelai. Rasa dari wedang tahu ini cenderung manis dan bersifat menghangatkan.
Selain itu, wedang tahu dipercaya bermanfaat untuk kesehatan seperti melancarkan ASI, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki metabolisme, dan menurunkan kolesterol serta tidak bikin kantong bolong karena harganya sangat terjangkau! Cus langsung menuju Wedang Tahu Pak Adi untuk menikmatinya.
Berlokasi Depan Swiss House Ngresrep Semarang dengan harga 6 ribu rupiah per mangkuk.
MANGUT WEELUT PEDES
Belut merupakan hewan air tawar yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Selain itu, belut juga terkenal dengan rasanya yang gurih apalagi jika digoreng sampai kering. Mangut ikan air tawar mungkin sudah sering kita jumpai, namun mangut welut menjadi makanan khas semarang tidak bisa kita jumpai di sembarang tempat.
WM Welut Bu Nasimah ini telah menghadirkan menu mangut welut sejak tahun 1985 dan menjadi primadona tersendiri bagi pelangganya. Rasa gurih belut dipadu dengan kuah mangut yang segar dan pedas menciptakan kombinasi kuliner yang unik dan pasti membuatmu ketagihan.
Dengan lokasi Jl Kyai Saleh no.10 Semarang dipatok harga mulai dari 10 ribu rupiah (per porsi mangut welut)
Masih banyak lagi kuliner khas Semarangan yang belum terekspos di blog ini.
Selamat Menikmati.
Babat merupakan salah satu bagian dari jeroan sapi yang dijadikan banyak olahan makanan di Indonesia, salah satunya adalah nasi goreng babat dan babat gongso khas Semarang ini. Warung Pak Sukarmin merupakan salah satu yang tertua di Semarang. Dibuka sejak tahun 1971, warung sederhana Pak Karmin ini selalu laris diserbu pengunjung. Di sini, babat diolah dengan teknik khusus sehingga tidak lagi berbau ketika disajikan. Babat Pak Karmin juga terkenal empuk dan gurih berkat bumbu rahasia yang diwariskan dari orang tuanya.
Berlokasi di Jl Pemuda (dekat Jembatan Berok), Semarang (cabang Telaga Mas dan Jl Gadjah Mada) dengan harga mulai dari 20 ribu rupiah per porsi.
SEGO AYAM
Jika di Jogja ada nasi gudeg, di Solo ada nasi liwet maka di Semarang ada nasi ayam. Nasi dengan kuah kuning opor ini dilengkapi sayur labu yang manis, suwiran ayam kampung serta telur, tahu dan krecek berbumbu khas. Kamu pun bisa memilih tambahan lauk seperti sate telur, sate usus, dan bagian lain dari ayam seperti dada, paha dan sayap. Bumbu santan dan rempahnya membuat nasi ayam ini menjadi gurih dan tak terelakkan kelezatannya.
Untuk menikmati hidangan istimewa ini, langsung saja menuju ke depot makan Nasi Ayam Bu Wido yang buka mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB setiap harinya.
Berlokasi di Jl Melati Selatan, Brumbungan,Semarang dengan harga terjangkau mulai 10 ribu rupiah per porsi (tanpa tambahan lauk).
BELIBIS GORENG
Olahan bebek dan ayam goreng sudah menjadi hal yang lumrah ditemui di wisata kuliner kota-kota di Indonesia. Namun pernahkah kamu mendengan tentang hidangan olahan burung? Di Warung Pak No ini kamu bisa menemukan berbagai macam olahan burung, salah satunya adalah burung belibis.
Secara tekstur tidak jauh beda dengan ayam, namun lebih empuk karena dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama. Bumbunya pun bervariasi dapat dipilih sesuai selera yang kamu inginkan.
Berlokasi di Jl Sawojajar I no.44 Semarang dengan harga mulai dari 25ribu rupiah per porsi/per ekor.
SEGO PINDANG
Pindang di beberapa daerah merupakan nama sejenis ikan. Berbeda dengan di Semarang, nasi pindang merupakan olahan daging sapi yang dikombinasikan dengan kuah rempah kluwek dan daun melinjo. Secara penampilan, nasi pindang hampir mirip seperti rawon di Jawa Timur, namun tidak terlalu pekat dan lebih terasa segar.
Warung Pak Ndut yang menyajikan hidangan khas Semarang ini juga termasuk yang melegenda karena telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah turun temurun diwariskan hingga generasi keempat. Dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, nasi pindang Pak Ndut selalu ludes diserbu pembeli. Jadi kalau mau cobain, jangan datang terlalu telat ya!
Dengan lokasi di Jl Stadion Selatan (depan Badan Kepegawaian Daerah), Karangkidul, Semarang dengan patokan harga 11 ribu rupiah per porsi.
SATE BUNTEL-PEPES OPOR
Para pecinta kambing wajib mampir ke rumah makan olahan kambing yang sudah berdiri sejak tahun 1945 Sate dan Gule Kambing 29. Banyak menu variatif yang ditawarkan oleh rumah makan spesialis kambing ini, seperti sate buntel dan pepes olor. Sate buntel merupakan sajian daging kambing cacah berbumbu yang dibalut dengan gajih tipis lalu dibakar layaknya sate. Kalau dibayangkan saja sudah bikin ngiler ya. Sedangkan pepes olor terbuat dari sumsum tulang belakang (olor) yang dimasak layaknya pepes. Lezat dan tentunya lebih sehat.
Berlokasi di Jl Letnan Jend. Suprapto no.29,Purwodinatan, Semarang dengan harga Gule mulai dari 30 ribu rupiah per porsi & Sate mulai dari 50 ribu rupiah per porsi.
WEDANG TAHU
Kuliner unik ini sangat pas untuk kamu yang sedang berburu minuman hangat dan menyegarkan. Wedang tahu terbuat dari campuran gula jawa, jahe dan kembang tahu yang berasal dari sari kedelai. Rasa dari wedang tahu ini cenderung manis dan bersifat menghangatkan.
Selain itu, wedang tahu dipercaya bermanfaat untuk kesehatan seperti melancarkan ASI, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki metabolisme, dan menurunkan kolesterol serta tidak bikin kantong bolong karena harganya sangat terjangkau! Cus langsung menuju Wedang Tahu Pak Adi untuk menikmatinya.
Berlokasi Depan Swiss House Ngresrep Semarang dengan harga 6 ribu rupiah per mangkuk.
MANGUT WEELUT PEDES
Belut merupakan hewan air tawar yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Selain itu, belut juga terkenal dengan rasanya yang gurih apalagi jika digoreng sampai kering. Mangut ikan air tawar mungkin sudah sering kita jumpai, namun mangut welut menjadi makanan khas semarang tidak bisa kita jumpai di sembarang tempat.
WM Welut Bu Nasimah ini telah menghadirkan menu mangut welut sejak tahun 1985 dan menjadi primadona tersendiri bagi pelangganya. Rasa gurih belut dipadu dengan kuah mangut yang segar dan pedas menciptakan kombinasi kuliner yang unik dan pasti membuatmu ketagihan.
Dengan lokasi Jl Kyai Saleh no.10 Semarang dipatok harga mulai dari 10 ribu rupiah (per porsi mangut welut)
Masih banyak lagi kuliner khas Semarangan yang belum terekspos di blog ini.
Selamat Menikmati.
Labels:
Kuliner
22 Oktober 2018
Rembug Gayeng Oktober 2018
Minggu, 21 Oktober 2018 dilaksanakan Pertemuan Pengurus RW VI dan seluruh Ketua RT membahas permasalahan terutama pengelolaan lapangan parkir. Dan, pembahasan terkait pengelolaan barang inventaris serta perencanaan pembangunan lapangan RW VI.
Adapun yang hadir dalam rapat yaitu Ketua RW VI Bp. Suryanto, Sekretaris II RW VI Bp. Wisnu Utomo, Bendahara RW VI Bp. Y. Sunarto, Ketua RT 01 Bp. Wardoyo, Ketua RT 02 Bp. Maryono, Ketua RT 03 Bp. Amiruddin, Ketua RT 05 Bp. Achmad Fahrurrozi, Ketua RT 06 Bp. M. Khafidz, Ketua RT 07 Bp. Agung Suryono, Seksi Humas-Publikasi Bp. Mustofa, Seksi Kerohanian Bp. Imam Malik, Seksi Pembangunan-Sarpras Bp. Tri Sulistyo, Seksi PKK RW Ibu MUdji Rahayu, Ibu Ciptaning, Ibu Bardan dan Ibu Sugiyanto.
Hasil rapat adalah sebagai berikut :
RT 01
1. Rapat rutin RT 01 dilaksanakan 2 bulan sekali
2. Hasil rapat akan di-share dan di-infokan ke Sekretaris RW
3. Parkir jangan di lapangan olahraga
4. Ada tenggang rasa antar sesama warga.
5. Warga adalah saudara terdekat kita.
RT 02
1. Parkir jangan dipinggir jalan karena menghalangi lalu lintas.
2. Banyak aturan yang telah dipasang namun tetap dilanggar.
RT 03
1. Usulan parkir di area parkir, tidak di lapangan olahraga.
2. Menghindari resiko pada anak-anak bermain.
3. Ketua RT dimohon memberikan pemahaman kepada warga yang memarkirkan di lapangan parkir.
4. Perlu perbaikan surat perihal pengelolaan parkir.
5. Hal-hal yang tidak menjadi polemik agar tetap dijalankan.
RT 04
(tidak hadir).
RT 05
1. Untuk rapat rutin sudah dilaksanakan.
2. Situasi aman kondusif
3. Masalah perparkiran aspirasi warga sebagai berikut :
- Parkir sudah dirapatkan.
- AD/ART sudah dibahas.
- Pelarangan jemuran di lapangan olahraga.
- Parkir didominasi RT 04, RT 05 dan RT 07.
- Kebijakan untuk hari besar lapangan olahraga untuk parkir.
- Memberikan peraturan larangan namun juga diberikan solusi.
- Kontribusi diserahkan setiap rapat RW
- Kontribusi parkir untuk warga RT 05 sudah ditarik bulan September-Oktober
- Bila anak salah satu warga ingin parkir bagaimana?
- Tentang garasi bila tidak mencukupi bagaimana?
- Lapangan RW VI untuk sosialisasi kemasyarakatan.
- Kartu kontribusi parkir sudah ada di tahun 2016, ada yg keberatan karena tertuju pada lokasi.
4. Pembangunan portalisasi meningkatkan keamanan RW VI.
5. Jalan umum tidak untuk parkir (maximal 5 menit).
RT 06
1. Pembahasan yang sudah dirapatkan warga 06.
2. Perlu ada tenggang rasa dan tepa slira
3. Flexible dalam penggunaan lahan parkir.
4. Rencana pelebaran area parkir segera direalisasi.
RT 07
1. Belum ada pertemuan warga RT 07.
2. Penggunaan kontribusi parkir untuk apa?
3. Lapangan olahraga untuk olahraga bukan untuk parkir.
4. Pemanfaatan area parkir bagi anak dari warga.
5. Akses keamanan untuk parkir
RT 08
(tidak hadir)
RT 09
(tidak hadir)
Seksi Humas-Publikasi (Mustofa)
1. Segera diputuskan permasalahan yang jadi topik.
Sekretaris
1. Perlunya ditarik kembali surat perihal pengelolaan parkir yang sudah beredar.
2. Persamaan persepsi bahwa Lapangan RW VI terdiri dari Lapangan Olahraga dan Lapangan Fasilitas Umum.
3. Istilah parkir tidak tepat, namun diganti dengan istilah penitipan mobil.
4. RW hanya memberikan fasilitasi, terkait dengan aturan penitipan mobil secara umum diatur dan dituangkan dalam Pedoman Tata-Tertib Warga.
5. Terkait dengan teknis di lapangan, diserahkan kepada masing-masing warga yang menitipkan mobil dengan mengedepankan tenggang rasa dan tepa slira.
6. Perlunya pengelolaan barang inventaris RW VI yang tidak terdata.
7. Perlunya percepatan ajuan perencanaan pembangunan terutama di lokasi lapangan RW VI melalui Musrenbang Kelurahan.
Seksi Pembangunan-Sarpras (Tri Sulistyo)
1. Untuk menghindari polemik berkepanjangan, baiknya surat perihal pengelolaan parkir dinyatakan tidak berlaku.
2. Terkait hal-hal umum yang mengatur penitipan mobil dituangkan dalam Pedoman Warga.
3. Untuk fasilitas umum tertulis dan pemahaman ke warga
4. Kontribusi penitipan mobil untuk pembangunan di lingkup RW VI
5. Pembangunan lingkungan Balai RW.
6. Masing-masing RT segera membuat ajuan obyek yang akan dibangun.
7. Perlunya dipasang site plan lapngan RW VI.
8. Perlunya data dokumen sesuai dengan surat KDH Walikota Semarang.
Bendahara RW VI (Sunarto)
1. Perlunya realisasi pembangunan skala prioritas di lapangan RW VI.
Hasil rapat diputuskan dan disepakati adalah :
1. REVISI PERATURAN WARGA RW 06 terutama Fungsi Lapangan RW VI.
2. DISUSUNNYA KARTU INVENTARIS BARANG MILIK RW VI.
3. MASTER PLAN OPTIMALISASI PEMBANGUNAN LAPANGAN RW VI.
4. PERLU PERCEPATAN AJUAN SKALA PRIORITAS DALAM USULAN MUSRENBANGKEL.
Demikian notulen ini dibuat dengan diputuskan bersama oleh peserta yang hadir. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Hasil rapat adalah sebagai berikut :
RT 01
1. Rapat rutin RT 01 dilaksanakan 2 bulan sekali
2. Hasil rapat akan di-share dan di-infokan ke Sekretaris RW
3. Parkir jangan di lapangan olahraga
4. Ada tenggang rasa antar sesama warga.
5. Warga adalah saudara terdekat kita.
RT 02
1. Parkir jangan dipinggir jalan karena menghalangi lalu lintas.
2. Banyak aturan yang telah dipasang namun tetap dilanggar.
RT 03
1. Usulan parkir di area parkir, tidak di lapangan olahraga.
2. Menghindari resiko pada anak-anak bermain.
3. Ketua RT dimohon memberikan pemahaman kepada warga yang memarkirkan di lapangan parkir.
4. Perlu perbaikan surat perihal pengelolaan parkir.
5. Hal-hal yang tidak menjadi polemik agar tetap dijalankan.
RT 04
(tidak hadir).
RT 05
1. Untuk rapat rutin sudah dilaksanakan.
2. Situasi aman kondusif
3. Masalah perparkiran aspirasi warga sebagai berikut :
- Parkir sudah dirapatkan.
- AD/ART sudah dibahas.
- Pelarangan jemuran di lapangan olahraga.
- Parkir didominasi RT 04, RT 05 dan RT 07.
- Kebijakan untuk hari besar lapangan olahraga untuk parkir.
- Memberikan peraturan larangan namun juga diberikan solusi.
- Kontribusi diserahkan setiap rapat RW
- Kontribusi parkir untuk warga RT 05 sudah ditarik bulan September-Oktober
- Bila anak salah satu warga ingin parkir bagaimana?
- Tentang garasi bila tidak mencukupi bagaimana?
- Lapangan RW VI untuk sosialisasi kemasyarakatan.
- Kartu kontribusi parkir sudah ada di tahun 2016, ada yg keberatan karena tertuju pada lokasi.
4. Pembangunan portalisasi meningkatkan keamanan RW VI.
5. Jalan umum tidak untuk parkir (maximal 5 menit).
RT 06
1. Pembahasan yang sudah dirapatkan warga 06.
2. Perlu ada tenggang rasa dan tepa slira
3. Flexible dalam penggunaan lahan parkir.
4. Rencana pelebaran area parkir segera direalisasi.
RT 07
1. Belum ada pertemuan warga RT 07.
2. Penggunaan kontribusi parkir untuk apa?
3. Lapangan olahraga untuk olahraga bukan untuk parkir.
4. Pemanfaatan area parkir bagi anak dari warga.
5. Akses keamanan untuk parkir
RT 08
(tidak hadir)
RT 09
(tidak hadir)
Seksi Humas-Publikasi (Mustofa)
1. Segera diputuskan permasalahan yang jadi topik.
Sekretaris
1. Perlunya ditarik kembali surat perihal pengelolaan parkir yang sudah beredar.
2. Persamaan persepsi bahwa Lapangan RW VI terdiri dari Lapangan Olahraga dan Lapangan Fasilitas Umum.
3. Istilah parkir tidak tepat, namun diganti dengan istilah penitipan mobil.
4. RW hanya memberikan fasilitasi, terkait dengan aturan penitipan mobil secara umum diatur dan dituangkan dalam Pedoman Tata-Tertib Warga.
5. Terkait dengan teknis di lapangan, diserahkan kepada masing-masing warga yang menitipkan mobil dengan mengedepankan tenggang rasa dan tepa slira.
6. Perlunya pengelolaan barang inventaris RW VI yang tidak terdata.
7. Perlunya percepatan ajuan perencanaan pembangunan terutama di lokasi lapangan RW VI melalui Musrenbang Kelurahan.
Seksi Pembangunan-Sarpras (Tri Sulistyo)
1. Untuk menghindari polemik berkepanjangan, baiknya surat perihal pengelolaan parkir dinyatakan tidak berlaku.
2. Terkait hal-hal umum yang mengatur penitipan mobil dituangkan dalam Pedoman Warga.
3. Untuk fasilitas umum tertulis dan pemahaman ke warga
4. Kontribusi penitipan mobil untuk pembangunan di lingkup RW VI
5. Pembangunan lingkungan Balai RW.
6. Masing-masing RT segera membuat ajuan obyek yang akan dibangun.
7. Perlunya dipasang site plan lapngan RW VI.
8. Perlunya data dokumen sesuai dengan surat KDH Walikota Semarang.
Bendahara RW VI (Sunarto)
1. Perlunya realisasi pembangunan skala prioritas di lapangan RW VI.
Hasil rapat diputuskan dan disepakati adalah :
1. REVISI PERATURAN WARGA RW 06 terutama Fungsi Lapangan RW VI.
2. DISUSUNNYA KARTU INVENTARIS BARANG MILIK RW VI.
3. MASTER PLAN OPTIMALISASI PEMBANGUNAN LAPANGAN RW VI.
4. PERLU PERCEPATAN AJUAN SKALA PRIORITAS DALAM USULAN MUSRENBANGKEL.
Demikian notulen ini dibuat dengan diputuskan bersama oleh peserta yang hadir. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Labels:
Informasi Publik,
Notulen Rapat
Master Plan Lapangan RW VI Pedalangan
Pentingnya perencanaan pembangunan dan realisasi pembangunan wilayah RW VI adalah skala prioritas dari pengurus yang dikomandani Bp. Suryanto. Dengan mengoptimalkan skill pengurus yang ahli pada bidangnya, perencanaan pembangunan difokuskan pada Lapangan RW VI Pedalangan. Dimana lapangan RW VI terdiri dari space Lapangan Fasilitas Umum, Lapangan Olahraga, Balai RW VI dan Taman Toga serta Apotik Hidup.
Berikut site plan Lapangan RW VI.
Berikut site plan Lapangan RW VI.
Labels:
Galeri Foto,
Informasi Publik,
Program Kerja
19 Oktober 2018
Bersih Desa, Kelurahan Pedalangan Gelar Wayangan
Tradisi Apitan atau syukuran bersih desa masih dilestarikan oleh warga Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik. Seperti yang digelar pada Agustus lalu di Balai Kelurahan Pedalangan. Acara yang digelar setiap tahun di antara bulan Idul Fitri dan Idul Adha ini dimaksudkan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas rejeki sepanjang tahun ini.
Beragam acara dan ritual dilaksanakan warga mulai dari ziarah ke makam leluhur pendiri desa, doa bersama dan puncaknya adalah pementasan wayang kulit semalam suntuk. Pentas wayang kulit dengan dalang Ki Dwijo Kangko dari Surakarta pun dipadati warga. Apalagi panitia menyediakan aneka doorprize mulai dari setrika, lemari es dan mesin cuci.
Pentas wayang semakin meriah dengan bintang tamu Gareng dari Palur, Karanganyar. Kolaborasi guyonan dengan cerita wayang yang disuguhkan Gareng membuat penonton enggan beranjak. Bahkan penonton tetap meriah hingga pertunjukan berakhir di jam tiga pagi.
Menurut Ketua Panitia, Munadji tradisi apitan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun dan akan terus dilestarikan. “Biar generasi sekarang dan mendatang tidak lupa dengan asal-usul dan sejarah Kelurahan Pedalangan,” ungkapnya.
Pria yang menjabat Ketua RT 08 ini menceritakan Pedalangan pertama kali ‘dibabat alas’ oleh Ki Noyo Menggolo pada era Ki Ageng Pandanaran. Sementara nama Pedalangan sendiri diberikan oleh Ki Ageng Pandanaran yang pada saat itu menjadi Bupati Semarang pertama.
Supriyadi, salah seorang warga mengaku senang dengan adanya tradisi apitan ini. menurutnya, tradisi apitan tak hanya memberikan hiburan semata tetapi juga menjadi wahana edukasi generasi sekarang. “Anak-anak bisa mengenal kekayaan budaya bangsa sendiri seperti wayang kulit,” tuturnya di sela-sela pertunjukan wayang. **metrosemarang.com
Beragam acara dan ritual dilaksanakan warga mulai dari ziarah ke makam leluhur pendiri desa, doa bersama dan puncaknya adalah pementasan wayang kulit semalam suntuk. Pentas wayang kulit dengan dalang Ki Dwijo Kangko dari Surakarta pun dipadati warga. Apalagi panitia menyediakan aneka doorprize mulai dari setrika, lemari es dan mesin cuci.
Pentas wayang semakin meriah dengan bintang tamu Gareng dari Palur, Karanganyar. Kolaborasi guyonan dengan cerita wayang yang disuguhkan Gareng membuat penonton enggan beranjak. Bahkan penonton tetap meriah hingga pertunjukan berakhir di jam tiga pagi.
Menurut Ketua Panitia, Munadji tradisi apitan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun dan akan terus dilestarikan. “Biar generasi sekarang dan mendatang tidak lupa dengan asal-usul dan sejarah Kelurahan Pedalangan,” ungkapnya.
Pria yang menjabat Ketua RT 08 ini menceritakan Pedalangan pertama kali ‘dibabat alas’ oleh Ki Noyo Menggolo pada era Ki Ageng Pandanaran. Sementara nama Pedalangan sendiri diberikan oleh Ki Ageng Pandanaran yang pada saat itu menjadi Bupati Semarang pertama.
Supriyadi, salah seorang warga mengaku senang dengan adanya tradisi apitan ini. menurutnya, tradisi apitan tak hanya memberikan hiburan semata tetapi juga menjadi wahana edukasi generasi sekarang. “Anak-anak bisa mengenal kekayaan budaya bangsa sendiri seperti wayang kulit,” tuturnya di sela-sela pertunjukan wayang. **metrosemarang.com
Labels:
Informasi Publik,
Kabar Berita
Pentas Seni SMPN 12 Semarang Tambah Wawasan Siswa
Seorang siswa, Amalia Shyfa Khairani (13), asyik menonton Keroncong dalam pentas seni di SMPN 12 Semarang pada Rabu (17/10/2018). Pertunjukan itu merupakan satu diantara Pentas Seni yang ditampilkan di SMPN 12 Semarang.
"Saya menilai acara pensi ini bagus dan menarik. Saya bisa menambah wawasan tentang musik, tarian, dan dance," kata siswa kelas 8A SMPN 12 itu
Dia berharap semoga acara ini ke depan tambah bagus dan bisa menjadi pensi yang paling bagus di Semarang.
Setiyawati Aris, orangtua siswa, menilai jika acara musik dan pentas seni mengalami peningkatan lebih baik dan bisa dipertahankan.
"Siswa menjadi bisa mengembangkan sikap dan kepribadian lebih baik,"bebernya
Dia berharap acara pentas seni lebih sukses lagi baik untuk anak-anak maupun sekolah.
Panitia mengambil the Miracle Of Arts agar anak-anak bisa menampilkan ekspresinya melalaui kesenian tradisional dan modern.
Dalam pentas seni, panitia menggelar drama, akustik, rebana, tari tradisional, menyanyi, silat, keroncong, dance, dsb.
Pentas seni diselenggarakan atas kerjasama paguyuban orangtua dan sekolah. Event itu diikuti oleh siswa kelas 7 - 9 SMP dan para orang tua.
Kepala SMPN 12 Semarang, Suwarno Agung Nugroho, mengatakan Pentas Seni bertujuan untuk mengapresiasi siswa SMPN 12 Semarang dalam hal kreativitas dan seni.
Pensi SMPN 12 Semarang (Spedulas) 2018 ini terselenggara atas kerjasama paguyuban orang tua dengan sekolah.
Pihaknya berharap melalui event Pensi, siswa bisa menumbuhkan karakteristik yang positif, cinta budaya dan tanah air. **tribunjateng.com
"Saya menilai acara pensi ini bagus dan menarik. Saya bisa menambah wawasan tentang musik, tarian, dan dance," kata siswa kelas 8A SMPN 12 itu
Dia berharap semoga acara ini ke depan tambah bagus dan bisa menjadi pensi yang paling bagus di Semarang.
Setiyawati Aris, orangtua siswa, menilai jika acara musik dan pentas seni mengalami peningkatan lebih baik dan bisa dipertahankan.
"Siswa menjadi bisa mengembangkan sikap dan kepribadian lebih baik,"bebernya
Dia berharap acara pentas seni lebih sukses lagi baik untuk anak-anak maupun sekolah.
Panitia mengambil the Miracle Of Arts agar anak-anak bisa menampilkan ekspresinya melalaui kesenian tradisional dan modern.
Dalam pentas seni, panitia menggelar drama, akustik, rebana, tari tradisional, menyanyi, silat, keroncong, dance, dsb.
Pentas seni diselenggarakan atas kerjasama paguyuban orangtua dan sekolah. Event itu diikuti oleh siswa kelas 7 - 9 SMP dan para orang tua.
Kepala SMPN 12 Semarang, Suwarno Agung Nugroho, mengatakan Pentas Seni bertujuan untuk mengapresiasi siswa SMPN 12 Semarang dalam hal kreativitas dan seni.
Pensi SMPN 12 Semarang (Spedulas) 2018 ini terselenggara atas kerjasama paguyuban orang tua dengan sekolah.
Pihaknya berharap melalui event Pensi, siswa bisa menumbuhkan karakteristik yang positif, cinta budaya dan tanah air. **tribunjateng.com
Labels:
Kabar Berita
Layanan Samsat Online di Kota Semarang Akhir Pekan Tetap Buka
Pembayaran pajak kendaraan di Jawa Tengah di akhir pekan dapat memanfaatkan layanan Samsat Online Keliling di Kota Semarang.
Layanan ini hadir rutin di sekitar Simpanglima, tepatnya di sebelah barat lapangan pancasila.
Layanan ini buka mulai 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB di hari Sabtu.
Besaran pajak tergantung pada jenis kendaraan masing-masing pemilik.
Sedangkan hari Minggu, layanan ini hadir sesuai pelaksanaan CFD yakni mulai pukul 06.00 WIB hingga 08.30 WIB.
Syaratnya cukup KTP dan STNK asli, tanpa fotokopi.
Selain itu, Samsat Keliling ini juga melayani SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) serta pengesahan STNK satu tahunan dengan besaran biaya pajak tergantung pada kendaraannya.
Layanan Samsat malam juga rutin buka hingga hari Sabtu, di Transmart Setiabudi Semarang mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 20.30 WIB.
Atau bisa juga melakukan pembayaran di Samsat gerai mall Ciputra. **tribunjateng.com
Labels:
Kabar Berita
Langganan:
Postingan (Atom)